Selasa, 01 Maret 2011

Sunan Kali Jaga (Raden Syahid)




Raden syahid atau Sunan Kalijaga anak sorang Adi pati Pratikno (Adipati Tuban).Karena pengaruh pergaulanya,dia menjadi pejudi dan begal (perampok).Ayahnya kewalahan menasehatinyla,sampai redden Syahid di usir ayahnya dari istana kadipaten.

Kemudian Adipati Pratikno kirim berita kepada iparnya ( Sunan Ampel ),meminta Petunjuk dan do’a agar Raden Syahid menjadi manusia baik.
Diberitahu pula,bahwa nama raden Syahid yang baru ialah Lungkonjoyo.

Lalu datanglah Sunan Ampel bersama Sunan Giri ke Tuban.Mereka membicarakan kenakalan Raden Syahid.Lalu Sunan Ampel meminta kepada yang hadir yaitu Sunan Ampel sendiri,Sunan giri dan keluarganya Adipati Pratikno untuk membaca,surat Yasin empat puluh kali,agar Allah menyadarkan Raden Syahid.

Paginya berangkatlah Sunan Ampel dan Sunan Giri ke Ampel .Ditengah hutan ,di cegat keduanya Oleh Lungkojoyo ( Raden Syahid).Adapun Sunan Ampel berjalan di muka sedang Sunan Giri berjalan di belakangnya sambil mebaca kitab-kitab gurunya.
Kata Lungkojoyo”Hayo serahkan barang-barangmu padaku,kalau tidak jiwamu aku kubunuh”

Kata Sunan Ampel”Aku tidak membawa barang.Adapun barang-barangku yang sangat berhaga dibawa orang yang di belakangku itu”.
Kata Lungkojo Áwas kek,bila kata-katamu tidak betul akan kubunuh kamu”.

Setelah menghadapi Sunan Giri berkatalah Lungkojoyo “hei pemuda Serahkan barang kakek tadi yang kau bawa. “
Kata Sunan giri “barang ini memang sangat berharga.Tetapi bila kau jual kepasr saat ini,tidak akan laku”
Kata lungkojoya : coba buka’ Begitu di buka ternyata berisi kitab-kitab mak berkatalah Lungkojoya:hei kalau begitu si kakek itu harus ku bunuh” kata Sunan giri “jangan itu guruku.Apakah yang kau hajadkan ?.

Kata lungkojoyo “Saya butuh uang atau barang yang dapat ku jual untuk berjudi.Sebab uangku sudah habis.Tadi malam aku kalah berjudi.
Kata Sunan Giri : “kalau begitu hajadmu demikian .ikutlah perintahku.Tutuplah matamu dengan membaca amin-amin”
Kata lungkojoyo ‘jangan-jangan jika mata kupejamkan,kamu berdua akan lari”

Kata Sunan Giri “Tidak akau tidak akan lari.Aku akan berada di sampingmu,akan akan berdo’a “
Kata Lungkojoyo “teapi awas jika kamu berdua lari.kamu dan Kakek akan kubunuh.

Sesudah Sunan Giri Berdo’a dan perintah Sunan Giri di ta’ati.pohon enau (aren=kolang-kaling) yang di muka mereka.Pohonya menjadi perak,sedangkan daunya dan buahnya menjadi emas.Lungkojoyo merasa heran dan tertarik,begitu mudahnya membikin emas dan perak..

Lalu berkatalah Lungkojoyo “Aku hidup atau mati mau ikut kamu untuk belajar.
Jawab Sunan Giri ‘Jangan mengikuti aku.Tetapi ikutlah orang tua yang di muka itu yang mempunyai barang berharga ini.Beliaulah guruku dan mertuaku “.
Kemudian Lungkojoyo berlari mengejar Sunan Ampel,sambil berkata “kiai hamba mau ikut.
Kata Sunan Ampel”bagaimana Kamu?.
Kata Lungkojoyo”hamba mau ikut kemana saja yang kiai kehendaki.Mati hidupku akau serahkan pada kiai”.
Kata Sunan Ampel “apa kamau kuat mengikuti jejakku?.
Jawab Lungkojoyo ;’Hamba rasa keman dan amal apapun saja,diri hamba akan kuat”.
Kemudian lungkojoyo berjalan di belakang Sunan Ampel pulang ke Ampel Surabaya.Ditengah perjalanan terhalang mereka sungai yang besar lagi dalam dan banyak buanyanya,tulah Bengawan Solo.
Lalu berkatalah Lungkojoyo “Kiai marilah kehulu sungai,disana ada perahu penyebrangan”.
Kata Sunan ampel “ lo bagaimana kamu .tadi congkakmu begitu terhdap manusia.Sekarang menyebrang sungai kamau tidak berani.Kalau begitu tunggulah kamu disini,sambil menjaga tongkatku ini”.

Lalu Lungkojoyo melihat Sunan Ampel dan Sunan Giri berjalan di permukaan air dengan selamat dan tidak kurang sauatu apapun.Maka Lungkojoyo bertambah taat dan tekunya memangku Sunan Ampel.dengan taqdir Allah,Sunan Ampel lupa akan Lungkojoyo yang membawa tongkatnya di tepi Bengawan Solo sampai Sewindu ( delapan tahun).

Setelah sewindu Sunan Ampel ingat akan Lungkojoyo.lalu menyuruh sebagain santrinya untuk mencari ditepi Bengawan Solo.Ternyata di tepi Bengawan Solo di tempat Lungkojoyo berada,sudah di tumbuhi banyak tumbuh-tumbuhan.Sehingga Lungkojoyo tidak terlihat.setealh tumbuh-tumbuhan itu di babati ( di potong),barulah terlihat Lungkojoyo.Karena itulah Lungkojoyo di sebut Sunan Kalijaga.

Dan ternyata rafen Syahid atau Lungkojoyo atau sunan Kali jaga dapat berjalan di permukaan air menyebrangi Bengawan Solo.

Sesampai di Ampel ,Sunan Kali jaga belajar dengan tekunya,sehingga menjadi orang alim dan mempunyai karomah.Maka beliau lalu di ambil menantu Sunan Ampel, Dikawinkan dengan Chafshah.

Lalu Sunan Kalijaga mendirikan pesanteren di kadilangu,Demak pada tahun 1463 M,Sunan Kalijga di masukan sebagai anggota wali Sanga mengganti Syeikh Subakir yang pulang ke Persia (iran).

Pada tahun 1465 M ,beliau ikit mendirikan masjid Demak,Dimana beliau terkenal membuat tiang masjid dari tatal (potongan kayu jati) yang di tempelkan seakan-akan memakai lem.Adapun tulisan yang di muka Masjid”Sirna llang kertaning Bumi”adalah tahun 1400 saka atau 1468 M,tahun berdirinya kerajaan Demak,atau hancurnya maja pahit.
Selisih tahun Masehi dan Saka ialah 68 tahun.Sunan Kalijaga mempunyai anak yang nantinya diangakt pula menjadi anggota wali-Sanga yaitu raden Said atau Sunan Muria.
Makam Sunan Kalijaga di Kadilangu,Demak.

Cara Da’wahnya beranak cara :

  1. Sunan Kalijaga mempunyai ide(pendapat) dalam menceritakan cerita wayang(riwayat orang-orang berilmu di india)dengan wayang kulit.Disini menunjukan bahwa manusia hidup itu ada yang mengatur.dan sebagai dalang dapat memasukan nasehat-nasehat.
  2. Mengarang beberapa lagu yang bersifat nasehat diantaranya ;:Sluku-Sluku batok.Batoke ela elo.Siromo menyerang Solo.Oleh-oleh paying munto.Mak jentit : lolo-loba.Wong mati ora obah.Nek obah medeni bocah.”

Atinya Orang hidup itu seperti pemain batok (tempurung kelapa ) yaitu keluar-masuk.Mula-mula mausk kehidupan dunia lalu keluar dari kehidupan.Kemudian masuk kekuburan dan nati keluar dari kuburan